Rabu, 28 November 2018

Bagaimana Komik H2O:Reborn Tercipta

H2O:Reborn karya Sweta Kartika
H2O:Reborn karya Sweta Kartika

Siapa yang tidak kenal dengan JK Rowling, salah satu penulis best seller ternama dengan karakter Harry Potter yang sudah mendunia. Mungkin sebagian pembaca juga sudah tahu bagaimana kisah perjuangan seorang Joanne Kathleen Rowling sebelum akhirnya terkenal seperti saat ini. Lahir di Yate, Gloucestershire Utara, Inggris, 31 Juli 50 tahun lalu itu bukan tidak mengenal kata perjuangan, tapi nyatanya dia bisa bangkit dari keterpurukan dan berdiri menjadi salah satu wanita yang mempengaruhi dunia saat ini.

Berawal dari keterpurukan saat dia harus menjadi seorang single mom setelah bercerai dari suaminya yang seorang wartawan, memiliki seorang anak perempuan dan harus menghidupi anaknya dalam kondisi yang serba kekurangan. Rowling pindah ke Edinburgh dengan anaknya dan mencoba memulai hidup baru. Lulusan Universitas Exeter ini merasa mungkin kemampuan menulisnya bisa menjadi salah satu jalan keluar bagi segala masalahnya saat ini.

Merasa kemampuan menulisnya mungkin bisa menjadi jalan keluar untuk hidupnya yang sulit, tetapi ia tak mempunyai fasilitas yang memadai. Ia tidak memiliki komputer, dan hanya memiliki mesin tik tua. Ia juga tak mempunyai uang, bahkan hanya untuk membayar foto kopi. Maka ia terpaksa mengetik ulang naskah yang sama hingga beberapa kali agar bisa diserahkan ke beberapa penerbit. Ia mendapat ide tentang penulisan buku itu sewaktu dalam perjalanan menaiki kereta api dari Manchester ke London pada tahun 1990. Ia menyerahkan naskahnya ke beberapa penerbit, sebanyak 12 penerbit menolak naskah yang ia buat, Setelah beberapa kali ditolak, penerbit ke 13 lah yang menerima naskahnya dan mulai memasarkannya, akhirnya nasib dan takdir baik berpihak padanya, Rowling berhasil menjual buku Harry Potter dan Batu Bertuah untuk jumlah sebanyak $4000 dan hingga sekarang Harry Potter telah mencapai total keuntungan lebih dari 480 juta dollar. Wow.

Nah, dibalik cerita JK Rowling yang mendapat inspirasi menulis Harry Potter saat perjalanan menaiki Kereta Api, di Indonesia ternyata ada juga loh, seorang komikus yang mendapat inspirasi ceritanya saat dalam perjalanan, kalau JK Rowling menaiki kendaaran darat, maka komikus yang satu ini saat beliau menaiki kendaraan udara. Siapakah dia? Beliau adalah salah satu komikus ternama di Indonesia yang telah banyak menerbitkan judul komik, seperti Grey&Jingga, Wanara, The Dreamcatcers, Spalko, NusaV atau Nusantarangers, Pusaka Dewa dan H2O:Reborn. 

H2O:Reborn karya Sweta Kartika

Sweta Kartika, atau dengan panggilan akrabnya Mas Sweta. Pemuda kelahiran Kebumen 14 April 1986 ini tinggal, tumbuh, dan besar di Kutowinangun, Kebumen. Mas Sweta pernah mengenyam pendidikan di SMP N 1 Kebumen —lulus pada tahun 2001— lalu melanjutkan di SMA N 1 Kebumen —lulus tahun 2004— sebelum akhirnya berkuliah di Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung untuk jenjang S1 dan S2-nya.

Kembali lagi topik bahasan kita, tanpa sangaja saat saya membuka instagram semalam (saya pengermar beliau, hehehe...), beliau bercerita bahwa inspirasi terciptanya komik H2O:Reborn adalah tatkala beliau sedang dalam perjalanan ke singapura, saat menaiki pesawat terbang Turkish Airline. Dimana inti cerita dalam Komik H2O:Reborn adalah "Hubungan/Relationship". Beratus-ratus halaman komik ini sejatinya hanya membahas relationship. Sebuah pembahasan tentang konsep persenyawaan dua variabel. Manusia dengan manusia, manusia dengan robot, dan robot dengan robot. Tapi kunci relationship dalam cerita H2O:Reborn yang paling utama adalah tentang dialog antara Pencipta dengan Ciptaannya.

H2O:Reborn karya Sweta Kartika


Hal ini seperti yang Ia kemukakan dalam postingan di Instagram

Prolog adalah Epilog. Mula adalah Akhir. ---- Cerita H2O:Reborn saya karang nyaris keseluruhan plotnya di atas maskapai Turkish Airline selepas transit di Istambul menuju kembali ke Changi, Singapura. "Relationship". Itu kata kuncinya. Beratus-ratus halaman komik ini sejatinya hanya membahas relationship. Sebuah pembahasan tentang konsep persenyawaan dua variabel. Manusia dengan manusia, manusia dengan robot, dan robot dengan robot. Tapi kunci relationship dalam cerita H2O:Reborn yang paling utama adalah tentang dialog antara Pencipta dengan Ciptaan. Nilai theologis inilah yang ingin saya angkat. Senang sekali rasanya membaca review dari para pembaca yang berhasil menangkap inti pesan ini. Begitu intisari itu saya dapatkan, dengan mudahnya cerita itu mengalir di kepala. Sembilan jam di udara berhasil meliarkan imajinasi saya, menyusun naskah cerita yang utuh dan detil. Inilah sebabnya saya bisa menyisipkan ending cerita ke dalam opening. Epilog di dalam prolog. Ketika prolog phase 0.1 rilis di web, saya seakan mengilustrasikan kolase adegan acak. Namun, apa yang tergambar di sana sejatinya adalah potongan dari epilog kisah ini. Buat saya, H2O:Reborn mungkin komik dengan cerita yang paling matang penggarapannya. Bahkan sebelum memulai ngomik, ceritanya sudah final direka di kepala saya. Karena itulah saya bisa menyusun prolog dan epilog ini. Struktur ini sejatinya saya adaptasi dari konsep "gunungan" dalam pagelaran wayang. Gunungan menjadi penanda mulainya cerita dan penutup akhir kisahnya. Membaca komik trilogi H2O:Reborn adalah sensasi menonton pagelaran wayang Ramayana dalam media dan konsep baru. Selamat membaca ♡ Bandung, 250817.
A post shared by Sweta Kartika (@swetakartika) on

Berbicara tentang ciptaan dan penciptanya hampir sama dengan berbicara dengan komik dan komikusnya, sebagai komikus Mas Sweta memang sangat hebat dan kreatif dalam mengeset alur cerita dan memadukannya dengan gambar-gambar yang memukau.

Nah, begitulah kisah awal mula terciptanya komik H2O:Reborn, kalian sudah punya komiknya belum? kalian bisa membacanya dan juga membelinya di kolamkomik.com-

Lalu kira-kira darimana inspirasi kalian muncul? Saya sih paling banyak ketika sedang di dalam toilet, hehehe...

Semoga bahasan kali ini sedikitnya membantu dan juga memotivasi teman-teman dalam membuat komiknya, semangat terus ya!



Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.