Pasti kalian tahu dong alat gambar atau mewarnai yang namanya Copic. Iya, itu yang sering dipakai artist-artist kaya yang gambarnya bagus banget. Selain kualitasnya yang bagus, Copic juga terkenal MAHAL, apalagi untuk kantong pelajar di Indonesia langsung bikin kantong jebol. Tapi kali ini kita tidak hanya akan mengulas copic tetapi juga "Finecolour".
Hah? Apa sih Finecolour? Buat kalian yang belum tahu, Finecolour adalah salah satu produk alcohol-based marker juga yang berasal dari Cina. Maksudnya alcohol-based marker itu adalah marker yang bahan dasarnya alcohol. Hal itu membuat marker jenis ini menjadi lebih cepat kering dan tidak terlalu bleber-bleber ke mana-mana beda dengan spidol atau marker biasanya yang berbahan dasar air.
Finecolour juga sering disebut "KW-nya copic" karena tampilannya yang benar-benar mirip dengan copic, cuma beda nama aja. Meskipun dibilang KW-nya copic, Finecolour termasuk direkomendasikan untuk para drawer-drawer pemula bahkan profesional juga lho. Hal itu karena selain sama-sama berbahan dasar alkohol yang cepat mengering di kertas, Finecolour juga jauuuuh lebih murah daripada Copic. Kalau Copic harga satu bijinya berkisar antara Rp40000 - Rp50000, harga finecolour per bijinya jauh di bawah Copic yaitu hanya berkisar Rp15000 - Rp18000 an saja.
Finecolour Brush Marker |
Finecolour Brush Marker? Apa itu?
Finecolour Brush Marker adalah jenis lain dari Finecolour dengan wadahnya yang berwarna hitam. Kalau biasanya marker memiliki nib atau ujung yang keras, Finecolour Brush Marker memiliki nib yang salah satunya seperti kuas, sebab itulah disebut "brush" marker. Ketika mimin nyobain Finecolour jenis ini rasanya seperti melukis, berbeda dengan marker biasa yang rasanya seperti mencoret saja hahaha.
Meskipun sama-sama dari vendor Finecolour, Finecolour Brush Marker ini harganya lebih mahal sedikit. Kalau harga Finecolour marker biasa perbijinya sekitar Rp15000 - Rp18000 an, Finecolour Brush Marker ini harga perbijinya sekitar Rp26000 - Rp28000 an. Keduanya sama-sama enak dipakai dengan fungsinya masing-masing tergantung kebutuhan.
Finecolour VS Copic
Apa saja sih perbedaan Finecolour dengan Copic? Berikut mimin berikan beberapa perbedaannya.
- Produsen Asal
Jika dilihat dari produksinya, Copic dan Finecolour memiliki tempat asal produksi yang berbeda. Copic diproduksi di Jepang, sedangkan Finecolour diproduksi di Cina.
- Ketersediaan Warna
Meskipun tidak sebanyak Copic, Finecolour memiliki chart warna yang lumayan banyak juga lho. Kalau Copic memiliki 358 colour chart, Finecolour memiliki 240 colour chart. Hmmm banyak juga ya.
- Fasilitas
"Ada harga ada barang", pepatah itu mungkin cocok untuk menggambarkan fasilitas yang Copic miliki. Selain warnanya yang banyak, Copic juga mampu diisi ulang. Lebih dari itu, nib dari copic juga bisa diganti lho. Berbeda dengan Finecolour yang tidak bisa diisi ulang dan nibnya juga tidak bisa diganti, jadi ya sekali pakai buang.
- Harga
Seperti yang mimin katakan di awal tadi, harga dari kedua alat ini memiliki perbedaan yang cukup jauh. Finecolour memiliki range harga yang tidak lebih dari Rp18000 (untuk yang versi marker biasa) dan Rp28000 (untuk yang versi brush marker). Sedangkan Copic memiliki harga sekitar Rp50000.
Jadi, Beli Copic atau Finecolour?
Nah, dengan berbagai perbedaan itu, Copic memang belum bisa ditandingi baik dari segi kelengkapan warna, kualitas, dan fasilitasnya. Tetapi harga yang tinggi itu menjadi salah satu bahan untuk pertimbangan dalam membelinya hahaha.
Saran dari mimin sih ya, mending jika cuma ingin coba-coba pakai alcohol-based marker, kalian beli Finecolour dulu saja, selain lebih murah kualitasnya tidak kalah bagus dengan Copic kok. Dengan harga yang lebih murah, tentu tidak akan menguras kantong kita, apalagi untuk para pelajar. Jadi setelah kita merasa sudah berlatih dan "menguasai" Finecolour dan ingin mengupgrade alat-alat gambar kita, baru deh kita beli Copic.
Jadi, sekian ulasan mimin kali ini tentang Finecolour dan Copic. Terima kasih dan sampai jumpa lagi di lain waktu.