Senin, 22 April 2019

“Dua Garis Biru”, Film Debut Gina S.Noer Sebagai Sutradara Menuai Kontroversi


Dua Garis Biru

Pada tanggal 12 April 2019 StarVision menggunggah cover film dengan judul “Dua Garis Biru” yang kabarnya akan ditayangkan segera di bioskop Indonesia. Film ini merupakan debut Gina S. Noer sebagai Sutradara. Film ini mengisahkan persahabatan antara Dara (Zara JKT48) dan BIma (Angga Yunanda). 


Dua Garis Biru
Canda tawa dan kejenakaan mereka membuat mereka semakin dekat melebihi persahabatan. Namun kedekatan yang tidak terkontrol membuat mereka terjebak dalam suatu kondisi yang tak diharapkan. Lama kelamaan masalah yang timbul malah membuat mereka menjauh. Kondisi ini tidak hanya menyulitkan dua remaja tersebut, tapi mengguncang kedua keluarga mereka. Dua Strip Biru sendiri diambil dari istilah hasil test kehamilan, dimana menandakan kehamilan.

Film ini sejak awal sudah menjadi kontroversi, dimana beberapa netizen menganggap film ini tidak mendidik, dan dapat menimbulkan percontohan yang buruk. Beberapa komen netizen terlontar dalam comment akun Official Instagram Starvison dalam posting trailer film tersebut. 





Hal tersebut berkembang dengan dibuatnya petisi dari Change.org , dimana berusaha untuk tidak meloloskan film tersebut untuk tayang di bioskop. Petisi ini dibuat oleh Gerakan Profesionalisme Mahasiswa Keguruan Indonesia (Garagaraguru) pada tanggal 20 April di Surabaya. 

Disisi lain netizen tak sedikit juga yang mendukung penayangan film tersebut, terlihat dalam comment posting Instagran StarVision. Film ini dianggap merupakan sebuah sex education untuk membuat para remaja lebih berhati-hati dalam pergaulan. Dengan bimbingan orang tua dan nilai-nilai postif yang dapat diambil netizen menganggap film ini perlu ditayangkan dibioskop.


Dua Garis Biru

Dengan berbagai kontroversi tersebut bagaimana menurutmu? Apa kamu akan mengikuti petisi Change.org atau mendukung penayangan Film tersebut?

Berikut Trailer dari film "Dua Garis Biru"



Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.