Kamis, 22 Agustus 2019

Reva Guna-Guna Membuat Penonton Terguna-guna

Reva Guna-GunaDikutip dari Nontonapa.com bahwa di minggu pertama bulan Maret para movie addict disuguhi film horror berjudul Reva Guna Guna. Bisa dikatakan Reva Guna Guna ini muncul diwaktu yang tidak tepat, mengapa demikian? Karena ditengah tengah pertempuran film calon Box Office Dilan 1991 dan Captain Marvel, film horror garapan sutradara Jose Poernomo ini muncul dengan begitu “polosnya”. Dengan penambahan subtitle Bahasa Inggris (yang sebenarnya tidak perlu), sepertinya film ini akan Go International.

Reva guna guna menceritakan tentang gadis remaja ceria dan penyayang bernama Reva (Angel Karamoy) yang kepribadiannya berubah menjadi seorang pemurung serta bisa melihat hantu ketika ulang tahunnya yang ke-21. Kehidupannya semakin rumit setelah adik-adik reva dan sang ibunda ditemukan tewas mengenaskan dan hanya Reva yang selamat. Dituduh menjadi dalang dari pembunuhan tersebut, Reva dinyatakan sebagai pembunuh serta dianggap mengalami gangguan mental dan dimasukan kedalam rumah sakit jiwa. Disana Reva selalu diganggu setan, namun Dr. Karina selalu mengatakan bahwa itu hanya halusinasi. Sementara Devi sahabat Reva yang tidak percaya membawa seorang dukun dan mengungkapkan bahwa Reva sedang diguna-guna. mengetahui hal itu Devi pun mencoba untuk mengungkap dalang dibalik guna-guna yang dialami Reva.

Film Reva Guna Guna dibuka dengan adegan yang “lumayan” seram dimana Reva yang berada dibalik jeruji diganggu setan bernama Gemet Aresan, setan dengan rantai ditangan sembari membawa sebilah benda tajam mirip pisau komando. 

Setelah itu plot berjalan dengan santai tidak tergesa, sangat tidak tergesa, sehingga diawal film muncul perasaan ngantuk ketika menontonnya. Pengenalan karakternya pun dihadirkan secara sabar, konflik dibangun dengan beda, ide cerita nya pun merupakan hal yang baru di dunia perfileman horror Indonesia, namun tetap saja masih terdapat beberapa kekurangan. Seperti potongan adegan yang saya soroti ketika Reva diserang setan di rumah sakit jiwa, ia ditusuk hingga bersimbah darah kemudian dilarikan ke rumah sakit, ketika terbangun ia sudah berada di rehabilitasi. 

Unsur ke tidak logisan pun banyak ditemukan didalam film ini, seperti ketika sang paranormal yang wajahnya mirip “Jose Mourinho” itu memanggil setan dengan cara yang unik, saya pikir didalam kotak yang dibawanya itu merupakan sebuah benda pusaka pemanggil setan, ternyata saya salah. Sang dukun mengeluarkan segenggam kacang kacangan lalu menghamburkannya dimeja, kemudian ruangan menjadi gelap dan munculah 3 setan yang sering mengganggu Reva. Yang menjadi pertanyaan, apa korelasi antara kacang-kacangan dengan setan-setan tersebut? Ditambah lagi dengan kondisi mata batin Reva yang terbuka seharusnya lebih dimunculkan setan-setan lainnya, tidak hanya tiga. Sementara setan lainnya kemana? Mungkin sedang cuti atau bagaimana saya kurang tahu.

Reva Guna-Guna

Penggunaan Drone berlebihan yang dirasa tidak perlu, sebenarnya bisa diisi dengan scene lain yang lebih menjelaskan kedalam bagian ceritanya. Seperti halnya ketika Devi mencurigai ayah Reva dan langsung membuntutinya, sebaiknya bisa diberikan suatu praduga dari Devi melalui monolog didalam mobil atau semacamnya.

Selain itu ending dalam film ini pun terasa menggantung dimana tidak dijelaskan apa yang diberikan Reva kepada Gemet Aresan sehingga sang setan mau menjadi budaknya. Namun dengan segala kelebihan dan kekurangannya, film ini sebenarnya punya potensi lebih baik lagi, mengingat ide cerita yang “gress” di dunia perfileman horror Tanah Air dan ditangani oleh sutradara sekelas Jose Poernomo. Hanya saja waktu penayangan yang tidak tepat menjadikan Reva Guna Guna seperti “melempem” tak berdaya karena harus berhadapan dengan film calon Box office sekelas Dilan 1991 dan Captain Marvel.

TRAILER



INFORMASI FILM
  • Release Date: 7 Maret 2019
  • Starring: Anger Karamoy, Wulan Guritno, Pamela Bowie
  • Censor Rating: TBC
  • Genre: Horror
  • Language: BAHASA INDONESIA
  • Subtitle: English
  • Duration: 80 Minutes

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.